Jaenal Kusdianto, S.Pd.SD

SDN Kalikudi 02 Adipala

Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, kadang rasa bosan sering kali datang dan sulit untuk kita hindari. Apabila hal itu terjadi pada anak-anak, maka bisa fatal akibatnya apalagi bila terjadi berlarut-larut. Untuk itu sangat penting bagi guru maupun orang tua mengerti tentang cara membangkitkan motivasi pada anak agar semangat belajar anak terus berkibar sehingga mampu meraih prestasi yang maksimal dalam proses belajarnya.

Sebelum melangkah lebih lanjut, sangat penting bagi guru maupun orang tua mengerti tentang pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi dan yang terpenting adalah bagaimana cara membangkitkan motivasi pada anak. Selanjutnya mari kita simak penjabarannya di bawah ini.

Pengertian Motivasi Belajar Anak

Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan dari diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi belajar artinya dorongan dari diri anak untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar. 

Dengan adanya motivasi, anak akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena setiap anak memiliki karakter dan keinginan berbeda-beda. 

Motivasi belajar anak tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab seorang guru, namun orang tualah yang justru memegang peranan penting di dalamnya.

Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Motivasi belajar anak bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

  • Motivasi Belajar Intrinsik

Motivasi intrinsik disebut juga motivasi internal yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri untuk belajar. Motivasi ini dipengaruhi oleh keinginan anak itu sendiri untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya saya ingin orang tua saya bangga dengan saya, saya ingin berprestasi lebih baik, saya ingin masuk sekolah favorit, masuk perguruan tinggi favorit, dan sebagainya.

  • Motivasi Belajar Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal merupakn motivasi yang bersumber dari luar, misalnya lingkungan. Misalnya anak akan lebih bersemangat karena adanya iming-iming hadiah dari orang tua jika berprestasi, mengikuti saran atau nasihat dari guru, dan sebagainya.

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Anak

Bapak/ibu telah mengerti bahwa ada 2 jenis motivasi yang dapat meningkatkan anak untuk belajar. Sekarang tinggal bagaimana cara melakukan motivasi yang baik pada anak. Cara melakukan motivasi agar anak selalu termotivasi belajar tentu bukan perkara yang mudah. Namun, Bapak/Ibu tetap harus mencoba dengan semangat dan selalu optimis. Adapun contoh cara meningkatkan motivasi adalah sebagai berikut.

  1. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan beragam

Jika bapak/ibu seorang guru tentu mengerti bahwa ada banyak metode pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi belajar anak bapak/ibu dapat mencoba dengan menggunakan metode pembelajaran yang beragam. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kebosanan anak saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Jika anak sudah mulai bosan dengan materi yang disampaikan, Bapak/Ibu bisa mengubah metode yang lain, misalnya diskusi kelompok, sesi tanya jawab, demonstrasi, dan sebagainya.

2.  Menjadikan anak sebagai peserta didik yang aktif

Cara selanjutnya adalah dengan membuat anak menjadi aktif di kelas. Keaktifan anak bisa mendorong dirinya untuk terus belajar dan semangat dalam memecahkan suatu permasalahan.  

Salah satu contohnya adalah dengan memberikan sejumlah pertanyaan berorientasi HOTS. Bagi anak yang berani menjawab, baik benar atau salah, akan mendapatkan reward yang menguntungkan.

3. Memanfaatkan media seoptimal mungkin

Bapak/Ibu bisa memanfaatkan media sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi belajar anak. Melalui media, anak bisa mendapatkan hal baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. 

Adapun contohnya adalah dengan menampilkan visualisasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Melalui visualisasi, anak bisa lebih mudah memahami suatu materi. Jika mereka paham, pasti mereka akan semangat dan termotivasi untuk terus belajar.

4. Menciptakan persaingan/kompetisi

Kompetisi atau persaingan yang terjadi selama pembelajaran, ternyata bisa menumbuhkan motivasi tersendiri bagi anak. Melalui kompetisi, mereka akan saling membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik, anak dituntut untuk terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa meningkatkan motivasi belajar anak. 

Contoh motivasi belajar anak melalui kompetisi adalah dengan membuat cerdas cermat di dalam kelas. Bagi kelompok yang menang, tentu akan mendapatkan hadiah dan tambahan nilai. Sementara itu, kelompok yang kalah hanya akan mendapatkan tambahan nilai saja.

5. Mengadakan evaluasi secara berkala

Evaluasi merupakan salah satu cara guru untuk mengukur kompetensi anak didiknya. Melalui evaluasi, Bapak/Ibu bisa mengukur keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan. 

Jika hasil evaluasi selalu menunjukkah hasil yang baik, maka bisa disimpulkan bahwa sebagian besar anak memiliki motivasi belajar yang cukup besar. Contohnya adalah dengan membuat penilaian terkait aktivitas anak, misalnya tugas dan kuis.

6. Sampaikan motivasi secara langsung

Salah satu cara meningkatkan motivasi pada anak adalah dengan memberinya motivasi secara langsung. Pada poin-poin sebelumnya, motivasi yang Bapak/Ibu berikan adalah motivasi tidak langsung. Nah, ternyata Bapak/Ibu juga bisa memberi anak motivasi secara langsung, yaitu dengan menceritakan kisah sukses Bapak/Ibu atau tokoh-tokoh lain. 

Saat mendengar kesuksesan orang lain, tak jarang mereka akan termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Alhasil, mereka bisa lebih giat lagi dalam belajar.

7. Memberikan pujian

Pujian merupakan ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif secara verbal. Melalui pujian, seseorang akan merasa dihargai, begitu juga dengan para peserta didik. Contohnya Bapak/Ibu bisa memberikan apresiasi berupa pujian pada anak yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. 

Dengan demikian, anak tersebut akan terus termotivasi untuk menjadi yang terbaik di hadapan gurunya. Untuk anak yang tidak menyukai pujian, Bapak/Ibu bisa menyiasatinya dengan reward yang lain.

Demikian sepenggal pengetahuan tentang motivasi belajar anak diharapkan akan mampu membuat anak lebih termotivasi dalam belajar.

 

About Author

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *