Sigit Kindarto, S.Pd., M.Pd.

Kepala SMP Negeri 2 Kedungreja

Sebagai seorang guru, mengajar merupakan sebuah kewajiban dan tugas yang harus dijalankan dalam menapaki profesi mulianya. Mengajar bukan sekedar hadir di dalam kelas menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswanya. Namun mengajar perlu diberikan sentuhan seni mengajar dan metode serta model yang tepat sehingga pembelajaran menjadi mengasyikkan dan siswa senang dengan materi yang dijabarkan dalam materi tersebut.

Banyak guru yang memberikan pembelajaran secara teksbook, menyebabkan proses pembelajaran bersifat one-way, satu arah. Siswa kurang mendapatkan kesempatan mengeksplore potensi diri.  Pembelajaran akan memberikan kesan mendalam bagi siswa apabila dalam proses pembelajarannya menyentuh atau bersinggungan langsung dengan kehidupan anak, karena siswa dibawa dalam dunia nyatanya, bukan lagi pengetahuan abstrak. Apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 ini.

Oleh kaena itu, perlu trik jitu yang harus dilakukan guru agar pembelajarannya mampu menarik minat siswa mengikuti pembelajarannya. Model dan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran Joyfull Learning menjadi tuntutan di era pandemi Covid-19 saat ini.

Pendekatan yang dilakukan oleh guru  dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap capaian tujuan yang ditetapkan. Guru harus memiliki kecakapan dan menguasai banyak metode atau pendekatan pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajarannya (Oemar Hamalik: 2001), akan mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 telah mengamanatkan tujuan pendidikan adalah mewujudkan Peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Era pandemi dengan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika  guru melaksanakan pembelajaran yang sifatnya searah maka akan menimbulkan banyak kendala dalam menuntaskan amanat UU di atas. SMP Negeri 2 Kedungreja di era Kurikulum Merdeka ini menerapkan pembelajaran joyfull learning yaitu 1). Pembelajaran dengan menggunakan Aplikasi WA Mesenger. Dalam PJJ pembelajarannya bersifat hanya satu arah, atau kalau tatap muka virtual menggunakan Free Zoom Meeting, yang terputus koneksinya setiap 40 menit. Mengatasi kendala di atas adalah memanfaatkan Forum WA Mesenger. Satu Forum WA Mesenger dapat menampung 50 partisipan sehingga cukup leluasa untuk digunakan dalam pembelajaran satu kelas yang reratanya berisi 32 siswa. Forum WA Mesenger mirip dengan zoom meeing, yaitu dapat untuk share srceen, pemakaian tidak terbatas waktu, dapat saling berkomunikasi secara langsung, wajah setiap peserta kegiatan pembelajaran tampak di layar. 2). X-Recorder adalah merupakan salah satu upaya mensiasati pembelajaran jarak jauh yang membuat peserta didik jenuh di google classroom. X-Recorder adalah alat perekam layar sekaligus perekam suara yang memungkinkan Ibu Bapak Guru tampil virtual sambil menerangkan atau memberikan penjelasan terhadap materi pembelajaran. Keunggulan X-Recorder a). Guru hadir secara pribadi meski virtual, b). Guru dapat menyapa peserta didik dengan salam dan kabarnya, c). Ekspresi guru dalam mengajar terlihat oleh peserta didik, d). Pembuatan pembelajaran X-Recorder dapat dilakukan kapan saja di mana saja. 3). Quizizz adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian / evaluasi secara digital dalam pembelajaran. Alat evaluasi yang banyak dilakukan oleh Ibu Bapak Guru selama ini masih banyak bersifat konvensional.

Quiziz adalah media pembelajaran berupa media online untuk membuat sebuah paparan materi dalam bentuk kuis interaktif yang diperkaya dengan animasi dan interaksi yang sangat menarik dan juga mudah digunakan. Dengan quiziz ini evaluasi yang dilakukan oleh guru menjadi menarik dan atraktif. Peserta seolah tidak terasa kalau sedang diuji kompetensinya karena mengerjakan evaluasi seperti sedang bermain game.

Dengan penerapan model pembelajaran Joyfull learning ini, kegiatan pembelajarannya terasa lebih bermakna. Kejenuhan yang tercipta karena sebelumnya hanya bersandar pada pemanfaatan WA (WhatsApp) dan GC (Google Classroom) kemudian terurai dengan penerapan tiga moda pembelajaran baru di SMP Negeri 2 Kedungreja yaitu WA Messenger, X.Recorder dan Quizziz.

About Author

admin

Previous Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *